Bali, cukup kuta saja…
Pantai kuta Bali, atau lebih
popular dengan logat Bali “kute” …. Adalah ikon-nya Bali.
Kuta adalah Bali, Bali adalah
kuta…, begitulah adanya. Pergi ke Bali tanpa ke kuta rasanya hambar, belum
lengkap. Seolah belum ke Bali…
|
Pantai Kuta Bali |
|
Pantai Kuta Bali |
|
Sunset, Pantai Kuta Bali |
Sejatinya kuta hanyalah sebuah
pantai biasa yang berpasir putih. Seperti halnya pantai pantai lain yang banyak
dijumpai di Indonesia.Tetapi, kuta memang istimewa. Panjang pantainya,
ombaknya, sunset-nya, anak pantainya,
ritual adat-nya, bule-nya, kesibukannya,
semuanya bersatu membentuk sebuah kehidupan dengan nuansa yang “istimewa” tadi.
Kuta seperti magnet bagi
banyak kalangan, baik bagi masyarakat setempat, turis local, maupun turis
mancanegara. Mereka telah bersinergi ke dalam sebuah system social dan system
ekonomi tersendiri. Saya sendiri sudah 8
atau 10 kali ke kuta, dan anehnya gak pernah bosan, masih mau ke kuta lagi.
|
Persiapan Acara Adat, Pantai Kuta Bali |
Suatu Pagi di Kuta…
Cobalah sekali-kali ke Kuta,
dan nikmati seharian berada disana. Datanglah ke kuta pagi-pagi sekali. Jam 6
pagi adalah saat yang tepat untuk mulai menikmati kuta yang sepi, berjalan
sendiri menyusuri jalan setapak di pinggir pantai kuta, dibawah pohon-pohon
yang daunnya menaungi jalan setapak itu. Menyapa bule yang ngos-ngosan lari
pagi. Menyaksikan para pekerja yang sedang membersihkan pantai, mendengarkan
dengung mesin dari truk atau traktor yang menggaruk pasir pantai, memisahkan
sampah dan pasir dan meninggalkan bekas garukan dibelakangnya, menjadikan pasir
itu rata dan bersih dari sampah.
|
Pagi, di Pantai Kuta Bali, setelah dibersihkan |
|
Truk Sampah, Pantai Kuta Bali |
Amatilah orang-orang yang
sudah sibuk sepagi itu, membersihkan dan menyusun lapaknya, menata barang
dagangannya, teh botol, air mineral, membuang air dari kotak merah, mengisinya
lagi dengan balo es yang sudah dipotong-potong, menyusun kursi-kursi plastic,
dan mereka tetap ramah menyapa anda untuk sekedar mampir duduk disitu, dan
berbicara apa saja dengan riangnya.
Sambil terus sibuk, menancapkan payung ke dalam pasir, mengganjalnya
dengan batu agar kokoh, mengumpulkan daun-daun kering untuk dibuang ke truk
sampah yang lewat. Kelak anda akan tau rata-rata mereka berbahasa Jawa.
|
Pantai Kuta Bali |
Anak-anak pantai dengan hanya
mengenakan kolor, dengan kulit sawo matang atau cenderung hitam mengkilap,
dengan rambut yang kemerah-merahan terbakar matahari. Kebanyakan mereka berambut
panjang. Sebagian dari mereka menguncir rambutnya bergaya rasta masta. Mereka
memang terlihat eksotis. Anak-anak, atau tepatnya pemuda-pemuda ini begitu
bebas dan gembira menjalani hari-harinya. Setiap pagi mengangkut payung pantai dan
bangku panjang, menyusunnya didekat bibir pantai, dan menawarkannya pada setiap
turis yang lewat. Hanya dengan 50 ribu saja, anda dipersilahkan lesehan diatas
bangku beralas spons tipis, dibawah payung pantai yang ditancapkan
disebelahnya, memandang kearah samudra tak berbatas. Jangan lupa, 50 ribu untuk
satu jam saja. Betapa indahnya… betapa nikmatnya…
|
Relax, sambil dipijat, Pantai Kuta Bali |
|
Kuta, Bali |
Tak lama, anda akan dihampiri
ibu-ibu bertopi seperti topi petani disawah. Mengenakan kain dan membawa
seperangkat perlengkapan untuk memijat. Menawarkan jasa pemijatan dengan berbagai
rayuan. Sekali meladeni, terjadilah tawar-menawar. Kebanyakan, mereka adalah
wanita-wanita bali yang terampil dan tangguh…. Ada juga kelompok lain yang
menawarkan kain pantai atau pernak-pernik cinderamata untuk oleh-oleh… Atau
pemuda yang menawarkan tato temporer. Hanya ada satu cara, nikmatilah harimu,
disini, di kuta…
|
Kuta, ngobrol santai |
|
Anak Pantai, memberi instruksi safety procedure for surfing |
Cobalah mampir, dan duduk
dilapak-lapak pedagang minuman. Menikmati kopi panas dan ngobrol dengan
pedagang dan kawan-kawannya. Mereka
ramah, mereka senang ditemani. Dan tentu, berharap anda juga membeli
dagangannya. Ketika hari beranjak siang, beberapa anak pantai juga akan mulai
banyak bergabung. Obrolan pun akan menjadi lebih ramai, apalagi kalau ada bule
yang ikut bergabung, obrolan akan menjadi lebih seru lagi. Mereka, anak-anak
pantai ini, rata-rata peselancar yang menyewakan papan selancar kepada
pengunjung pantai. Mereka juga mengajarkan kepada para pemula, bagaimana
caranya berselancar dengan benar, dan mengikuti safety procedure. Mereka mahir
berbahasa inggris, atau jepang, atau bahkan korea. Jika beruntung, anda akan
mendengar salah satu kisah cinta dari mereka yang suka berpacaran dengan para
turis, bule atau jepang, sampai turis-turis itu pulang ke negaranya, dan romantika
berakhir sedih. Lalu mereka akan menemukan pacarnya lagi, mengukir kisah asmara
yang baru.
Everyday is Holiday…
Duduk disini, mengganti kopi
panas dengan teh botol, atau air mineral, atau kelapa muda yang utuh dan segar,
mencongkel daging kelapa muda dari batoknya. Nikmatilah, dan teruslah
berdiskusi menyelami kehidupan mereka disini, di pantai kuta.
|
Suatu sore, di Kuta Bali |
|
Relax, Kuta Bali |
|
Relax, Kuta Bali |
Sungguh asik, sepagi itu,
tanpa memikirkan ini hari apa ?. Yang jelas hari ini hari yang indah… Begitulah di sini, di kuta, everyday is
holiday.. Duduk sendiri sambil mengamati tingkah pola turis-turis yang mulai
ramai, local atau mancanegara. Dari yang berhijab sampai yang hanya berbikini,
inilah kute, semua ada. Menyaksikan bule-bule mulai berjemur dan tanpa
malu-malu mengganti pakaian mereka dengan pakaian pantai yang minim, telentang
atau tengkurap membaca buku atau tablet. Atau melihat sekelompok turis wanita berkulit kuning, mereka ini entah
Jepang, Taiwan, atau Korea. Gaya mereka sama, malu-malu menaggapi tawaran anak
pantai untuk stay di bangku berlindungkan payung pantai, ada yang mau, ada pula
yang pindah ke payung yang lain. Main tebak-tebakan dengan anak pantai,
membedakan mana Jepang, Korea atau Taiwan. Ternyata tidak mudah…
|
Siap Siap |
|
Menunggu Ombak |
|
Skillful surfer |
|
nice move |
|
enjoy surfing |
|
istirahat |
Sementara jauh dilaut sana,
para peselancar mulai beraksi menantang ombak. Berdiri diatas papan selancar,
menunggangi ombak. Ada yang terjerembab tercebut ke air, ada yang meliak-liuk
mengikuti larinya ombak. Ada yang terbang beserta papan
selancarnya, untuk kembali mendarat di air dengan tetap pada posisi berdiri,
luar biasa. Mereka semua terbawa ke pinggir pantai, lalu berenang lagi ketengah
untuk bermain-main dengan ombak berikutnya. Tua muda, pria wanita, semua sama,
gembira. Ditengah laut, jika belum datang ombak, mereka diam menunggu, sampai ombak mulai bergulung, adrenalin mereka mulai meninggi untuk menantang
ombak.
|
Upacara Adat, Kuta Bali |
Jika beruntung, anda akan mendapati
kuta dengan suasana yang lain dari pada yang lain. Upacara adat ditengah
keramaian kuta. Suasana sacral ditengah keramaian kuta yang penuh dengan
manusia dari berbagai budaya. Ironic, contradictive, tapi harmonis. Tak terbaca
keanehan, tetapi justru menambah indah nuansa. Yang menjalankan upacara, syahdu
dengan upacaranya. Yang sedang menikmati liburan tetap asik dengan kegiatannya,
tak ada yang merasa terganggu. Inilah magnet kuta. Tak akan kita temui
dibelahan lain dunia ini, karena disini, di kuta, everyday is holiday…
|
Another Sunset, Kuta Bali |
|
Menunggu Sunset, Kuta Bali |
No comments:
Post a Comment