Inilah Land Mark baru kota
Semarang.
|
Masjid Agung Jawa Tengah |
Masjid Agung Jawa Tengah. Masjid terbesar dan termegah di Jawa Tengah,
Indonesia. Penggunaannya diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Susilo
Bambang Yudoyono pada tanggal 14 November 2006. Dibangun diatas lahan seluas 10
Ha. Menelan biaya hampir 200 Milyar rupiah. Bangunan induk untuk sholat seluas
7.669 meter persegi. Sementara keseluruhan lahan milik Masjid seluar hampir 120
Ha.
|
Masjid Agung Jawa Tengah |
|
Masjid Agung Jawa Tengah |
Dengan areal lahan seluas itu,
masih terbuka kemungkinan dikembangkan untuk keperluan apapun baik yang sifatnya
social, ekonomi maupun pendidikan. Bahkan pariwisata. Misalnya untuk sekolah,
pesantren, universitas, rumah sakit, dll.
|
Foto Udara Google |
Bangunan Masjid dan kawasannya
memang dipersiapkan selain untuk tempat ibadah, juga untuk tujuan Wisata, ketika
kami sekeluarga mengunjungi Masjid ini pada lebaran 2015 lalu, terlihat begitu
banyak pengunjung. Mereka datang dari berbagai kota, terlihat dari plat nomor
mobil yang diparkir.
Kawasan Masjid ini, juga
memiliki dua bangunan besar di sebelah kiri dan kanannya. Untuk penginapan dan
untuk ruang serbaguna seperti pesta pernikahan dll. Plaza yang luas berlantai
keramik, diatasnya berdiri 6 tiang payung raksasa setinggi 20 meter dan
berdiameter 14 meter, yang bisa dibuka dan tutup seperti halnya di Masjid
Nabawi, Medinah. Plaza ini dikelilingi 25 menara bergaya seperti koloseum khas
Romawi kuno.
Arsitekturnya kombinasi antara
Jawa tercirikan dari atap limas dengan genting berwarna merah, 4 menara masjid
dengan tinggi 62 meter khas Timur Tengah, serta 25 Pilar bergaya koloseum khas
Romawi. 25 pilar ini melambangkan 25 rosul dalam Islam. Juga ada satu menara
yang dinamakan Menara Al Husna atau Asmaul Husna setinggi 99 meter. Angka 99
melambangkan 99 nama Allah atau Asmaul Husna.
|
Menara Al Husna, Masjid Agung Jawa Tengah |
Menara Alhusna memiliki lantai
dasar yang luas, difungsikan sebagai studio radio Dais (Dakwah Islam), ada
museum kebudayaan Islam di lantai 2 dan 3. Kafe Muslim di lantai 18 yang bisa
bergerak berputar 360 derajad. Serta ruang pandang di lt 19 dilengkapi dengan 5
teropong.
Secara umum masjid yang sudah
berumur hampir 10 tahun ini terlihat begitu indah dan megah, siapapun akan
terkagum-kagum ketika pertama kali melihatnya. Namun ketika kami berkeliling di
lingkungan Masjid, keadaanya sungguh menyedihkan, tak seindahnya tongkrongannya
jika dilihat dari jauh atau dari foto. Tembok retak-retak dan kusam terlihat di
sebagian besar tembok luar yang ada. Juga tembok yang hitam berlumut bekas
rembesan air. Seperti tampak pada foto dibawah ini.
Keramik atau ornament yang
terlepas dari tempatnya, lantai yang kotor dan berdebu. Kami sempat melihat sampah
yang menumpuk dan sudah membusuk dan menghitam di salah satu sudut plaza, jelas
sekali tak pernah dibersihkan.
Begitu juga lantai parkir
bawah tanah, gelap dan pengap. Serta kotor dan berdebu. Pipa-pipa saluran air
diatap ruang parkir itu, selain kotor dan berdebu, juga karatan. Begitu juga
peralatan hydrant. Atau tanaman-tanaman yang tak terawat, bahkan kering dan
mati. Tanaman yang seharusnya menjadi penghias dan menyedapkan mata, malah menjadi merusak nuansa. Juga instalasi AC, blower yang diletakkan dilantai, kabel blower yang
terpasang tak memperhatikan estetika gedung.
|
Keramik lantai pecah, Masjid Agung Jawa Tengah |
|
Dinding Batu atau Ornament yg hilang, Masjid Agung Jawa Tengah |
|
Hydrant kotor dan karatan, Masjid Agung Jawa Tengah |
|
Tanaman kering dan mati, Masjid Agung Jawa Tengah |
|
Retak-retak, Masjid Agung Jawa Tengah |
Sedih dan prihatin, itulah
yang saya rasakan ketika mendapati keyataan ini. Saya tak melihat satupun
petugas kebersihan yang bekerja untuk merawat bangunan ini. Seperti halnya yang
sering kita lihat di Mal-Mal. Bahkan menurut pengamatan saya, stasiun kereta
api pun lebih serius dalam melakukan perawatan bangunan. Padahal ini adalah
komplek Masjid, tempat suci. Dimana kebersihan dan keindahan adalah nilai-nilai
utama dalam agama yang sangat tinggi dijunjung. Saya membayangkan, seandainya
Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng blusukan kesini apakah dia akan merasakan hal
yang sama seperti yang saya rasakan ?. Mendapati bangunan yang adalah Land Mark
Jawa Tengah, tempat suci, tourist destination, wajah Jawa Tengah, dibangun
dengan biaya 200 Milyar, tidak dirawat dengan cara yang semestinya….
Seyogyanya komplek Masjid ini
dikelola dan diurus kebersihannya dengan standard bintang lima. Semoga para
pemangku kepentingan komplek Masjid ini segera menyadari dan lebih peduli, dan
segera memperbaiki keadaan yang tidak menguntungkan ini.
These were great!
ReplyDeleteThanks, very nice blog
ReplyDeleteSering Kalah Bermain Poker atau Permainan Lain?? Butuh Konsultasi Seputar Poker atau Permainan Lain Agar Menang Terus??
ReplyDeleteDapatkan Trik dan Tips Jitu dari Donaco Poker...
Cukup Daftar menjadi Member saja..!!
Pendaftaran Gratis!!
Dapatkan Info Freechip Terbaru Dari Donaco Poker..
Dapatkan Juga
- Bonus Deposit 15% New Member Weekend.
- Bonus Deposit 10% Next Deposit Weekend.
- BONUS DEPOSIT HARIAN 5%
- BONUS ROLLINGAN MINGGUAN 0.5%
- BONUS KEJUTAN LAINNYA
Hubungi Kami Secepatnya Di :
WHATSAPP : +6281333555662