Thursday, July 30, 2015

Masjid Agung Jawa Tengah

Inilah Land Mark baru kota Semarang.

Masjid Agung Jawa Tengah

Masjid Agung Jawa Tengah. Masjid terbesar dan termegah di Jawa Tengah, Indonesia. Penggunaannya diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudoyono pada tanggal 14 November 2006. Dibangun diatas lahan seluas 10 Ha. Menelan biaya hampir 200 Milyar rupiah. Bangunan induk untuk sholat seluas 7.669 meter persegi. Sementara keseluruhan lahan milik Masjid seluar hampir 120 Ha.

Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah
Dengan areal lahan seluas itu, masih terbuka kemungkinan dikembangkan untuk keperluan apapun baik yang sifatnya social, ekonomi maupun pendidikan. Bahkan pariwisata. Misalnya untuk sekolah, pesantren, universitas, rumah sakit, dll.

Foto Udara Google
Bangunan Masjid dan kawasannya memang dipersiapkan selain untuk tempat ibadah, juga untuk tujuan Wisata, ketika kami sekeluarga mengunjungi Masjid ini pada lebaran 2015 lalu, terlihat begitu banyak pengunjung. Mereka datang dari berbagai kota, terlihat dari plat nomor mobil yang diparkir.

Kawasan Masjid ini, juga memiliki dua bangunan besar di sebelah kiri dan kanannya. Untuk penginapan dan untuk ruang serbaguna seperti pesta pernikahan dll. Plaza yang luas berlantai keramik, diatasnya berdiri 6 tiang payung raksasa setinggi 20 meter dan berdiameter 14 meter, yang bisa dibuka dan tutup seperti halnya di Masjid Nabawi, Medinah. Plaza ini dikelilingi 25 menara bergaya seperti koloseum khas Romawi kuno.

Arsitekturnya kombinasi antara Jawa tercirikan dari atap limas dengan genting berwarna merah, 4 menara masjid dengan tinggi 62 meter khas Timur Tengah, serta 25 Pilar bergaya koloseum khas Romawi. 25 pilar ini melambangkan 25 rosul dalam Islam. Juga ada satu menara yang dinamakan Menara Al Husna atau Asmaul Husna setinggi 99 meter. Angka 99 melambangkan 99 nama Allah atau Asmaul Husna.

Menara Al Husna, Masjid Agung Jawa Tengah
Menara Alhusna memiliki lantai dasar yang luas, difungsikan sebagai studio radio Dais (Dakwah Islam), ada museum kebudayaan Islam di lantai 2 dan 3. Kafe Muslim di lantai 18 yang bisa bergerak berputar 360 derajad. Serta ruang pandang di lt 19 dilengkapi dengan 5 teropong.

Secara umum masjid yang sudah berumur hampir 10 tahun ini terlihat begitu indah dan megah, siapapun akan terkagum-kagum ketika pertama kali melihatnya. Namun ketika kami berkeliling di lingkungan Masjid, keadaanya sungguh menyedihkan, tak seindahnya tongkrongannya jika dilihat dari jauh atau dari foto. Tembok retak-retak dan kusam terlihat di sebagian besar tembok luar yang ada. Juga tembok yang hitam berlumut bekas rembesan air. Seperti tampak pada foto dibawah ini.


Keramik atau ornament yang terlepas dari tempatnya, lantai yang kotor dan berdebu. Kami sempat melihat sampah yang menumpuk dan sudah membusuk dan menghitam di salah satu sudut plaza, jelas sekali tak pernah dibersihkan.


Begitu juga lantai parkir bawah tanah, gelap dan pengap. Serta kotor dan berdebu. Pipa-pipa saluran air diatap ruang parkir itu, selain kotor dan berdebu, juga karatan. Begitu juga peralatan hydrant. Atau tanaman-tanaman yang tak terawat, bahkan kering dan mati. Tanaman yang seharusnya menjadi penghias dan menyedapkan mata, malah menjadi merusak nuansa. Juga instalasi AC, blower yang diletakkan dilantai, kabel blower yang terpasang tak memperhatikan estetika gedung.

Keramik lantai pecah, Masjid Agung Jawa Tengah

Dinding Batu atau Ornament yg hilang, Masjid Agung Jawa Tengah

Hydrant kotor dan karatan, Masjid Agung Jawa Tengah

Tanaman kering dan mati, Masjid Agung Jawa Tengah

Retak-retak, Masjid Agung Jawa Tengah
Sedih dan prihatin, itulah yang saya rasakan ketika mendapati keyataan ini. Saya tak melihat satupun petugas kebersihan yang bekerja untuk merawat bangunan ini. Seperti halnya yang sering kita lihat di Mal-Mal. Bahkan menurut pengamatan saya, stasiun kereta api pun lebih serius dalam melakukan perawatan bangunan. Padahal ini adalah komplek Masjid, tempat suci. Dimana kebersihan dan keindahan adalah nilai-nilai utama dalam agama yang sangat tinggi dijunjung. Saya membayangkan, seandainya Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng blusukan kesini apakah dia akan merasakan hal yang sama seperti yang saya rasakan ?. Mendapati bangunan yang adalah Land Mark Jawa Tengah, tempat suci, tourist destination, wajah Jawa Tengah, dibangun dengan biaya 200 Milyar, tidak dirawat dengan cara yang semestinya….

Seyogyanya komplek Masjid ini dikelola dan diurus kebersihannya dengan standard bintang lima. Semoga para pemangku kepentingan komplek Masjid ini segera menyadari dan lebih peduli, dan segera memperbaiki keadaan yang tidak menguntungkan ini.

3 comments:

  1. Sering Kalah Bermain Poker atau Permainan Lain?? Butuh Konsultasi Seputar Poker atau Permainan Lain Agar Menang Terus??
    Dapatkan Trik dan Tips Jitu dari Donaco Poker...
    Cukup Daftar menjadi Member saja..!!
    Pendaftaran Gratis!!
    Dapatkan Info Freechip Terbaru Dari Donaco Poker..

    Dapatkan Juga
    - Bonus Deposit 15% New Member Weekend.
    - Bonus Deposit 10% Next Deposit Weekend.
    - BONUS DEPOSIT HARIAN 5%
    - BONUS ROLLINGAN MINGGUAN 0.5%
    - BONUS KEJUTAN LAINNYA

    Hubungi Kami Secepatnya Di :
    WHATSAPP : +6281333555662

    ReplyDelete